Kumpulan Khotbah

Pdt. Yasuo Atsumi
1 Januari 2017

Dipenuhi Kasih dan Anugerah-Nya

(1 Petrus 5:1-10)

Selamat tahun baru. Patutlah kita bersyukur atas penyertaan Tuhan sepanjang tahun lalu sehingga dengan sukacita dan damai sejahtera kita dapat menyongsong tahun yang baru. Tema gereja tahun lalu ‘Hidup Beriman dalam Kemuliaan-Nya’ yang mana fokusnya adalah sisi manusia dalam kehidupan imannya. Tema tahun ini adalah ‘Dipenuhi Kasih dan Anugerah-Nya’ yang mana lebih berfokus pada Tuhan yaitu pada kasih karunia-Nya. Dengan memahami kasih karunia Tuhan kepada kita maka kehidupan iman kita dapat semakin bertumbuh dan semakin bertambah sukacita. Dan inilah seharusnya menjadi ciri khas dari orang Kristen yaitu senantiasa bersukacita dan bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan menyertai kita. Kata anugerah dalam 1 Petrus 5:10 berasal dari bahasa Yunani, charis, berarti kemurahan, keindahan, ataupun pemberian. Kata ini dipakai lebih dari 108 kali dalam Perjanjian Baru sehingga memiliki arti penting. Ini adalah kata yang mengingatkan kita akan kasih dari Tuhan Pencipta semesta alam. Pasal 1 Kejadian, Tuhan menjadikan semesta alam dan sesudahnya mengatakan sungguh amat baik atas segala yang dicipta-Nya.

7 Januari 2018

Jemaat Teguh dan Setia

(Ibrani 10:22-25)

Selamat Tahun Baru dan selamat beribadah di Ibadah minggu pertama di tahun 2018 ini. Betapa Tuhan senang umatnya mengutamakan Tuhan, maka marilah kita di tahun ini juga memulai hari minggu pertama dengan ibadah kita disini, betapa Tuhan senang kepada kita yang boleh bersyukur kepada Tuhan. Tema Gereja GIII tahun ini mengambil tema dari teks yang kita baca hari ini yaitu Ibrani 10:22-25, dari keempat ayat ini ada satu kata yang terus diulang dalam setiap kalimat yaitu, (ay. 22) “marilah kita menghadap Allah.…”; (ay. 23) “marilah kita teguh berpegang pada pengakuan…”; (ay. 24) “marilah kita saling memperhatikan…”; (ay. 25) “marilah kita saling menasihati…”. Dari 4 ayat sebagai teks tema tahun 2018 ini ada 4 kali dikatakan marilah kita, kata ‘marilah kita’ adalah ajakan atau anjuran. Seperti biasa kita sering memakai kata ini khususnya pada moment tahun baru, sebagai contoh: Bapak kepada anggota keluarganya, marilan kita terus maju; anak berkata kepada Bapaknya marilah saya bertambah uang sakunya; Suami-istri mengatakan, marilah kita lebih hemat supaya tabungan bertambah; Para Pendeta suka mengajar jemaat, marilah kita membaca Firman Tuhan setiap hari; dan mungkin kepada diri kita sendiri juga, mari tahun ini lebih mengasihi keluarga. 

1 Januari 2023

Jemaat yang Bertobat dan Bersaksi

(Lukas 24:47-48)

Sebagai refleksi pribadi kita masing-masing sebagai jemaat yang berbuah, apakah di sepanjang setahun ini kita sudah banyak belajar tentang arti dari buah pertobatan, buah doa, buah iman, buah pelayanan? Mari kita menyambut tahun baru mulai hari ini dengan buah Pertobatan dan buah kesaksian. Dua pokok buah ini secara alkitabiah sebenarnya bukan merupakan dua hal yang berbeda, karena jika benar-benar oleh kuasa Roh bertobat maka akan mampu menjadi saksi. Sebaliknya jika ingin bersaksi tetapi tanpa pertobatan tuntas itu tidak akan pernah mungkin berbuah. Sebenarnya ini bukan hanya sekedar tema Gereja kita saja, tetapi inilah inti dari Injil, inti dari janji Tuhan, yaitu amanat agung. Untuk itu marilah kita memfokuskan hati kita, pikiran kita kepada firman Tuhan. Memegang firman sebagai kebenaran dan kita boleh hidup dalam damai sejahtera di dalam Yesus Kristus.

Dari Lukas 24:44 dapat diketahui bahwa Tuhan menyediakan murid-muridNya sebagai saksiNya. bagaimana para murid telah mengalami perjumpaan langsung dengan Tuhan Yesus,  sehingga mereka boleh semakin percaya bahwa Tuhan Yesus benar-benar bangkit, dengan menampakkan diriNya di tengah-tengah mereka. Semakin diperjelas bahwa tujuan seluruh alkitab digambarkan disini, yaitu untuk menjelaskan bahwa Yesus adalah Sang Mesias. Sehingga para murid juga boleh semakin mengerti kitab suci (ay.45),karena  Tuhan Yesuslah yang membuka pemikiran mereka dengan firman Tuhan dan perjamuan Kudus.  Dan Tuhan menegaskan kepada para muridNya, bahwa Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga (ay.46). inilah berita tentang penderitaan Mesias, tentang salib, kebangkitan dan hidup yang kekal. (klik judul untuk baca lebih lanjut)

24 Maret 2024

Jemaat Yang Memiliki Hati Kristus

(Matius 9:35-38)

Tema GIII se-Jepang di tahun 2024 ini adalah: “Jemaat Yang Memiliki Hati Kristus”.

Kata ‘hati ‘ digunakan 435 kali di alkitab, bahkan dua kali lipat lebih banyak dibanding dengan kata ‘kasih’. Karena itu, hati adalah hal yang penting.
Dalam Amsal 4:23, Tuhan memerintahkan supaya kita menjaga hati kita dengan segala kewaspadaan.
Hati adalah pusat untuk seluruh kepribadian dan kehidupan manusia. Dan hati manusia berpengaruh pada oknum atau pribadi tersebut untuk segala keputusan dan pilihan. Segala hal dalam kehidupan manusia timbul dari hati.

Tuhan menciptakan manusia bukan hanya secara daging, namun juga memiliki roh. Karena memiliki roh, manusia dapat mengenal Tuhan dan memiliki relasi dengan Tuhan.
Namun, sebagai dampak dosa, manusia mati secara rohani. Kejadian 6:5 dan Yeremia 17:9 mencatat bahwa hati manusia condong pada kejahatan dan hati manusia penuh dengan kelicikan.

Raja Daud pernah dibutakan oleh nafsu, dan dengan hati yang penuh kelicikan mengambil jalan yang jahat. Namun Raja Daud sadar akan kesalahannya dan memohon pada Tuhan untuk memperbaharui hatinya.
Roh yang baru menggerakkan hati dan mengarahkannya kepada Tuhan. Sehingga hati dapat menuruti ketetapan Tuhan. Hati yang menggerakkan pikiran, perasaan, dan kehendak dapat mengikuti Tuhan.
Untuk mendapat roh yang baru dan hati yang baru, kita perlu untuk menanggalkan manusia lama kita dan berbalik pada Tuhan.

Setelah kita hidup sebagai orang Kristen, tetap ada godaan dan tantangan karena kita hidup di tengah-tengah pengaruh dunia. Karena itu, kita harus waspada dan hidup dalam Firman Tuhan.
Biarlah kita tidak kendor dan melayani Tuhan dengan roh yang menyala-nyala.