Pengkhotbah

Perikop
Matius 9:35-38

Ringkasan Khotbah

Tema GIII se-Jepang di tahun 2024 ini adalah: “Jemaat Yang Memiliki Hati Kristus”.
Hal ini mengandung 3 unsur yaitu:
1. Hati manusia
2. Hati Kristus
3. Memilikinya

Di dalam alkitab bahasa Jepang, kata ‘hati’ dipakai sebanyak 435 kali. Sedangkan kata ‘kasih’ dipakai kurang lebih 200 kali. Jadi, kata ‘hati’ dipakai 2 kali lipat dibanding dengan kata ‘kasih’. Dari sini, kita melihat bahwa ‘hati’ adalah sesuatu hal yang penting.

Amsal 4:23 mengatakan: “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.”
Kehidupan yang baik, diberkati dan berhasil akan terpancar dari hati. Sebaliknya, kehidupan yang buruk yang tidak berhasil juga berasal dari hati. Karena itu, Firman Tuhan menekankan supaya kita menjaga hati kita dengan segala kewaspadaan.

Menurut kamus teologia yang terkenal, hati adalah sumber untuk motivasi, tahta untuk perasaan, pusat untuk pikiran, sumber untuk kesadaran. Dan hati memiliki hubungan erat dengan kehidupan, yaitu pikiran, perasaan, dan kehendak.
Jadi, hati adalah dasar, pusat, sumber untuk seluruh pemikiran, perasaan, dan kehendak seseorang.
Karena itu, hati berhubungan erat dengan kepribadian seseorang.

Dalam bukunya “Renovation of The Heart”, Dallas Willard mendefinisikan hati sebagai: Pusat untuk seluruh kepribadian dan kehidupan manusia. Dan hati manusia berpengaruh pada oknum atau pribadi tersebut untuk segala keputusan dan pilihan.
Hati memang tidak tampak, tetapi sangat berpengaruh pada pemikiran, perasaan dan kehendak manusia. Pilihan dan keputusan manusia, semuanya dari hati. Karena itu, Firman Tuhan memerintahkan kita untuk menjaganya dengan segala kewaspadaan.

Tuhan menciptakan manusia dengan 2 langkah, berbeda dengan ciptaan lain yang hanya dengan perkataan.
Manusia diciptakan dari debu, kemudian Allah menghembuskan roh ke dalam manusia. Karena itu, manusia bukan hanya hidup secara daging, namun juga memiliki roh. Karena memiliki roh, manusia dapat mengenal Tuhan dan memiliki relasi dengan Tuhan.
Orang utan dan binatang mempunyai pikiran dan kemauan, tetapi mereka tidak memiliki roh. Sedangkan manusia memiliki roh, sehingga manusia memiliki hati dan dapat diarahkan kepada Tuhan.

Namun, karena dampak dosa, manusia mati secara rohani. Karenanya, manusia sulit untuk mengenal kehendak Tuhan.
Kejadian 6:5 mengatakan: “segala kecenderungan hati manusia selalu membuahkan kejahatan semata-mata.”
Inilah akibat dosa.
Karena itu, Yeremia 17:9 mengatakan: “Betapa liciknya hati,lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?”
Kita dapat mengerti kelicikan hati manusia ketika berkaca dari Firman Tuhan.
Manusia diciptakan oleh Allah dengan memiliki hati, dan seharusnya mengarahkan hatinya kepada Tuhan.

Namun, karena dampak dosa, manusia mati secara rohani. Karenanya, manusia sulit untuk mengenal kehendak Tuhan.
Kejadian 6:5 mengatakan: “segala kecenderungan hati manusia selalu membuahkan kejahatan semata-mata.”
Inilah akibat dosa.
Karena itu, Yeremia 17:9 mengatakan: “Betapa liciknya hati,lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?”
Kita dapat mengerti kelicikan hati manusia ketika berkaca dari Firman Tuhan.
Manusia diciptakan oleh Allah dengan memiliki hati, dan seharusnya mengarahkan hatinya kepada Tuhan.

Ketika Raja Daud jatuh dalam dosa, dia bertobat dan berdoa demikian: “Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!” (Mazmur 51:12)
Daud pernah dibutakan oleh nafsu sehingga jatuh dalam dosa. Kelicikan dan kegelapan hatinya membuatnya mengambil tindakan yang jahat.
Namun Daud sadar akan kesalahannya, karena itu Daud memohon kepada Tuhan untuk memperbaharui hatinya. Roh yang baru menggerakkan hati kepada Tuhan.

Tuhan sudah menjanjikan melalui Yehezkiel, dalam Yehezkiel 36:26-27: “Aku akan memberikan hati yang baru, dan roh yang beru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Rohku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya”.
Tuhan sudah berjanji untuk memberikan roh yang baru. Roh yang baru menggerakkan hati dan mengarahkannya kepada Tuhan. Sehingga hati dapat menuruti ketetapan Tuhan. Hati yang menggerakkan pikiran, perasaan, dan kehendak dapat mengikuti Tuhan.

Dalam Matius 9:35-38, Tuhan Yesus berkeliling ke kota-kota dan desa-desa untuk memberitakan Injil kerajaan Allah, supaya manusia berbalik kepada Tuhan. Barulah manusia dapat memiliki roh yang baru dan hati yang baru.

Bagaimana kita dapat memiliki roh yang baru dan hati yang baru?
Efesus 3:16-17: Dengan iman, Roh Kudus bekerja menggerakkan hati kita kepada Tuhan sehingga kita dapat memiliki hati Kristus.
Selain itu, untuk memiliki roh yang baru dan hati yang baru, ada satu syarat yaitu: perlu menanggalkan manusia lama, kehidupan yang lama. (Efesus 4:22-23)
Seperti Daud yang mengakui dosanya dan menanggalkan kehidupannya yang lama, roh dan hatinya diperbaharui. Itulah pertobatan.

Secara praktis, setelah menjadi orang kristen dan hidup dalam roh, juga ada godaan dan tantangan karena pemikiran kita ada di tengah-tengah dunia dan hati dan pemikiran kita dapat terpengaruh.
Jadi ada pemikiran jahat, perasaan yang berat yang mau menjerat hati kita. Karena itu, kita harus waspada, menolak dan meninggalkannya.
Kita harus menundukkan hati, perasaan dan pikiran kita sesuai kehendak Tuhan.

Lukas 8:15 menceritakan tentang Firman yang ditabur dan jatuh pada 4 macam tanah. Firman Tuhan perlu untuk ditanam dan disimpan dalam hati sehingga mengeluarkan buah. Hati dan pikiran manusia yang berpaut pada Firman Tuhan akan menghasilkan buah.
Dan Tuhan sudah berjanji dalam Mazmur 1:2-3, orang yang merenungkan ketetapan Tuhan siang dan malam seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Jangan kendor, layanilah Tuhan dengan roh yang menyala-nyala. Biarlah kita hidup penuh dengan Roh.