Kumpulan Khotbah

7 Januari 2018

Jemaat Teguh dan Setia

(Ibrani 10:22-25)

Selamat Tahun Baru dan selamat beribadah di Ibadah minggu pertama di tahun 2018 ini. Betapa Tuhan senang umatnya mengutamakan Tuhan, maka marilah kita di tahun ini juga memulai hari minggu pertama dengan ibadah kita disini, betapa Tuhan senang kepada kita yang boleh bersyukur kepada Tuhan. Tema Gereja GIII tahun ini mengambil tema dari teks yang kita baca hari ini yaitu Ibrani 10:22-25, dari keempat ayat ini ada satu kata yang terus diulang dalam setiap kalimat yaitu, (ay. 22) “marilah kita menghadap Allah.…”; (ay. 23) “marilah kita teguh berpegang pada pengakuan…”; (ay. 24) “marilah kita saling memperhatikan…”; (ay. 25) “marilah kita saling menasihati…”. Dari 4 ayat sebagai teks tema tahun 2018 ini ada 4 kali dikatakan marilah kita, kata ‘marilah kita’ adalah ajakan atau anjuran. Seperti biasa kita sering memakai kata ini khususnya pada moment tahun baru, sebagai contoh: Bapak kepada anggota keluarganya, marilan kita terus maju; anak berkata kepada Bapaknya marilah saya bertambah uang sakunya; Suami-istri mengatakan, marilah kita lebih hemat supaya tabungan bertambah; Para Pendeta suka mengajar jemaat, marilah kita membaca Firman Tuhan setiap hari; dan mungkin kepada diri kita sendiri juga, mari tahun ini lebih mengasihi keluarga. 

1 Januari 2023

Jemaat yang Bertobat dan Bersaksi

(Lukas 24:47-48)

Sebagai refleksi pribadi kita masing-masing sebagai jemaat yang berbuah, apakah di sepanjang setahun ini kita sudah banyak belajar tentang arti dari buah pertobatan, buah doa, buah iman, buah pelayanan? Mari kita menyambut tahun baru mulai hari ini dengan buah Pertobatan dan buah kesaksian. Dua pokok buah ini secara alkitabiah sebenarnya bukan merupakan dua hal yang berbeda, karena jika benar-benar oleh kuasa Roh bertobat maka akan mampu menjadi saksi. Sebaliknya jika ingin bersaksi tetapi tanpa pertobatan tuntas itu tidak akan pernah mungkin berbuah. Sebenarnya ini bukan hanya sekedar tema Gereja kita saja, tetapi inilah inti dari Injil, inti dari janji Tuhan, yaitu amanat agung. Untuk itu marilah kita memfokuskan hati kita, pikiran kita kepada firman Tuhan. Memegang firman sebagai kebenaran dan kita boleh hidup dalam damai sejahtera di dalam Yesus Kristus.

Dari Lukas 24:44 dapat diketahui bahwa Tuhan menyediakan murid-muridNya sebagai saksiNya. bagaimana para murid telah mengalami perjumpaan langsung dengan Tuhan Yesus,  sehingga mereka boleh semakin percaya bahwa Tuhan Yesus benar-benar bangkit, dengan menampakkan diriNya di tengah-tengah mereka. Semakin diperjelas bahwa tujuan seluruh alkitab digambarkan disini, yaitu untuk menjelaskan bahwa Yesus adalah Sang Mesias. Sehingga para murid juga boleh semakin mengerti kitab suci (ay.45),karena  Tuhan Yesuslah yang membuka pemikiran mereka dengan firman Tuhan dan perjamuan Kudus.  Dan Tuhan menegaskan kepada para muridNya, bahwa Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga (ay.46). inilah berita tentang penderitaan Mesias, tentang salib, kebangkitan dan hidup yang kekal. (klik judul untuk baca lebih lanjut)

13 Januari 2024

Injil Yang Mentransformasi

(Kisah Para Rasul 8:4-13)

Kita telah menerima anugerah transformasi dari Tuhan.
Tuhan ingin kita menjadi seorang agen pembawa transformasi.
・ Seorang agen pembawa transformasi adalah instrumen yang dipakai Allah untuk menyampaikan berita tentang Yesus Kristus.
・ Orang percaya seharusnya semakin giat menyampaikan berita tentang Yesus Kristus. Berita tentang Yesus yang diterima dan dipercaya akan membawa orang mengalami sukacita yang melimpah yaitu sukacita keselamatan.

14 Januari 2024

Lima Tiang Kekuatan Dari Persekutuan

(Roma 12:9-16)

Tuhan rindu agar jemaat-Nya dapat bersekutu bersama dan tidak terpecah-belah.
Agar dapat bersekutu bersama dan tidak terpecah-belah, ada lima tiang persekutuan:
1. Keterbukaan
2. Penghargaan
3. Mutualitas
4. Hospitality
5. Kesatuan

Aplikasi:
Kita diciptakan untuk berhubungan dengan sesama.
Yesus menyimpulkan seluruh Alkitab dalam dua prinsip:
1. Mengasihi Allah
2. Mengasihi sesama
Allah ingin agar kita menjadi bagian dari keluarga-Nya, yaitu Gereja yang mengasihi Allah dan mengasihi sesama.

28 Januari 2024

Keadaan Manusia Pada Akhir Zaman

(2 Timotius 3:1-9)

Paulus memperingatkan Timotius tentang keadaan manusia pada akhir zaman.
Kita perlu untuk waspada agar kita tidak terkontaminasi dengan keadaan-keadaan manusia pada akhir zaman yang diperingatkan oleh Paulus.
Berjaga-jaga artinya: tetap hidup sesuai dengan Firman Tuhan, berpikir seperti Yang Tuhan pikirkan.
Seberapa kita hidup dalam kebenaran. Firman akan membuat kita memiliki ketajaman untuk melihat semua kemungkinan dan mengambil semua langkah yang berbeda dengan yang diajarkan oleh dunia.

4 Februari 2024

Karya Kristus: “Memberitakan”

(Yesaya 61:1, Matius 4:17)

Yesus telah memberikan teladan untuk memberitakan kabar baik.
Dengan meneladani karya Kristus di tengah dunia ini yaitu memberitakan kabar baik, maka kita menjadi pengikut Kristus yang sesungguhnya.

12 Februari 2024

Karya Kristus: “Mengajar”

(Markus 1:21-22)

Salah satu karya yang Yesus lakukan di pada masa pelayananan-Nya di dunia adalah mengajar.
Tuhan Yesus adalah guru. Pengajaran Tuhan Yesus dapat membuat orang takjub karena Ia mengajar dengan kuasa.
Meskipun ada ahli-ahli taurat, orang-orang farisi dan imam-imam, namun pengajaran Tuhan Yesus memiliki efek yang jauh berbeda.
Berbeda dengan ahli-ahli taurat dan orang-orang farisi, Tuhan Yesus mengajarkan firman yang selaras dengan kehidupan-Nya.
Sebab, pada hakikatnya pengetahuan akan firman tidak hanya berbicara soal nalar dan berakal, tetapi juga terkait erat dengan sikap dan tingkah laku.
Tuhan Yesus tidak mengajar semata-mata untuk mengajar, namun Ia mempunyai tujuan dalam pengajaran-Nya, yaitu agar mereka yang mendengar memiliki hidup.
Saat kita membaca firman Tuhan, biarlah kita mengenal kehendak Tuhan dan menyelaraskan hidup kita sesuai dengan firman-Nya.

18 Februari 2024

Karya Kristus: “Membuat Mujizat”

(Markus 2:1-11)

Selain sebagai pemberita Injil dan guru, Tuhan Yesus juga dikenal sebagai pembuat mujizat.
Mujizat adalah sesuatu hal ajaib, atau suatu pekerjaan atau perbuatan yang ajaib dan mengandung kuasa yang tidak dapat dikerjakan menurut hukum alam.
Dalam pelayanan-Nya, Tuhan Yesus menyembuhkan orang sakit, mengusir setan, memberi makan lima ribu orang, meredakan angin ribut, dan mengadakan berbagai mujizat lainnya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang mujizat:
1. Mujizat adalah inisiatif Allah.
2. Mujizat berkaitan dengan pemberitaan Injil.
3. Mujizat berkaitan dengan iman.
4. Mujizat berkaitan dengan penyelesaian masalah.

3 Maret 2024

Dosa Merusak Keluarga

(Keluaran 20:4-6)

Iblis adalah Bapa segala penipu dan pendusta (Yoh.8:44). Pada segala waktu ia berusaha dan mencari waktu dan kesempatan yang tepat untuk menipu dan memperdaya orang percaya agar terjerat oleh tipu muslihatnya. Bentuk dosa penyembahan berhala dan keterlibatan dengan Iblis dalam kehidupan orang percaya masa kini tentulah sangatlah bervariasi.

Kata yang digunakan oleh Allah untuk melarang umat-Nya menyembah patung berhala sangat keras. Arti kata tersebut adalah JANGAN PERNAH SAMA SEKALI menyembah/menundukkan dan menyerahkan diri kepada patung berhala.
Allah tidak pernah mentolerir segala bentuk penyembahan berhala yang dilakukan oleh orang percaya.
Penyembahan berhala memiliki konsekuensi yang serius.

Kita harus waspada terhadap berhala-berhala dalam konteks modern. Dalam hal ini, keserakahan manusia adalah bentuk dari penyembahan berhala dalam dunia modern ini.
Ada dua macam penyembahan berhala. Yang pertama, berhala secara fisik yang dapat dilihat berupa patung, jimat dan sebagainya.
Bentuk berhala yang lain adalah berhala-berhala dalam hati yang bersumber dari nafsu manusia.

Semua bentuk penyembahan berhala adalah kekejian bagi Tuhan dan orang yang melakukannya pasti akan mendapat akibatnya.
Pertanyaan penting untuk direnungkan: Akankah kita mengorbankan generasi penerus dengan melakukan praktek-praktek penyembahan berhala?

10 Maret 2024

Dosa Menghambat Kemenangan Persekutuan

(Yosua 7:1-26)

Yosua 6 menceritakan kemenangan spektakuler bangsa Israel atas kota Yerikho yang begitu kuat dan kokoh. Namun, pada pasal 7, hal yang berbanding terbalik terjadi dimana bangsa Israel dikalahkan oleh kota Ai yang lebih kecil dan tidak sekuat Yerikho.
Mengapa hal ini bisa terjadi?

1. Dosa Menghalangi Kemenangan Persekutuan.
Bangsa Israel mengalami kekalahan di kota Ai bukan karena kota Ai memiliki kekuatan yang besar. Namun, di ayat 11-12 dituliskan penyebab kekalahan itu adalah karena adanya DOSA yang dilakukan.
Tuhan sudah memberikan perintah dan larangan yang jelas bagi bangsa Israel, namun Akhan tergiur oleh jubah indah dan harta sehingga Akhan tidak taat. Ketidak-taatan memiliki konsekuensi yang serius.
Saat ini, mungkin kita merasa bahwa ketidak-taatan adalah suatu hal yang biasa. Iblis adalah penipu yang mengecoh kita sehingga kita berpikir “tidak apa-apa”. Namun, kita harus waspada karena ketidak-taatan adalah dosa yang memiliki dampak yang serius.

2. Dosa harus diselesaikan dalam persekutuan.
Jika pada pasal 7 mencatat getirnya kekalahan bangsa Israel, pada pasal 8 dikisahkan tentang kemenangan bangsa Israel atas kota Ai.
Kunci kemenangan bangsa Israel adalah penyelesaian dosa.

3. Penyelesaian dosa membawa kemenangan bagi persekutuan.
Setelah dosa diselesaikan dalam pasal 7, Tuhan berfirman pada Yosua: “janganlah takut dan tawar hati” (8:1). Kemenangan dapat diraih bukan karena kemampuan kita, namun tergantung ketaatan kita kepada Tuhan.
Oleh sebab itu, sebagai bagian dalam persekutuan, baik dalam gereja atau persekutuan apapun, marilah kita tetap menjaga kekudusan hidup kita.

Page 3 of 4