Mengapa saya katakan misteri karena seringkali natal dikaitkan dengan damai, namun apakah natal 2000 tahun yang lalu penuh dengan damai? ..Apabila kita menulusuri karya Allah dalam Alkitab seringkali realita yang terjadi seakan-akan berbeda dengan sifat dan Karakter Allah. Salah satu contoh dalam teks ini. Natal dikatakan damai, namun pada saat Natal mula-mula terjadi pertumpahan darah dari anak-anak yang berumur 2 tahun ke bawah. Allah memberikan salah satu dari 10 perintah Allah yaitu jangan membunuh namun Ia mengijinkan Herodes membunuh. Allah adalah kasih namun Ia membiarkan ibu-ibu mencucurkan air mata melihat anak-anak mereka yang sudah menjadi korban dari kebiadaban Herodes. Pertanyaannya adalah Apakah Allah kita adalah Allah yang maha kuasa? Apakah Allah kita adalah Allah yang Maha murah dan Maha kasih? Apakah Allah kita adalah Allah yang Maha baik? Pertanyaan -pertanyaan ini jawabannya pasti adalah “ya” namun mengapa Allah membiarkan anak-anak itu harus dibunuh? Apakah Allah tidak sanggup mencegah Herodes yang memiliki niat untuk membunuh? Mengapa Allah hanya menyuruh malaikatNya datang kepada Yusuf dan Maria untuk membawa bayi Yesus ke Mesir? Mengapa tidak menyuruh malaikat datang kepada semua keluarga yang memiliki anak 2 tahun kebawah untuk menyingkir dari betlehem? Apakah Allah tidak maha tahu? Allah pasti Maha tahu karena nubuatan tentang pembunuhan anak-anak ini sudah ada pada zaman Yeremia. Dan dikutip oleh Matius dalam teks ini. Namun mengapa Allah mengizinkan semua ini terjadi? Ada 2 hal yang akan kita temukan sebagai jawaban atas semua pertanyaan diatas:
1. Supaya kita tahu bahwa Allah berdaulat atas segala sesuatu. Melalui teks ini, kita dapat mengetahui mengapa natal harus ada dalam sejarah manusia… Sebab tanpa natal manusia akan terus diperhamba oleh dosa yang mengakibatkan kejahatan merajalela. Jadi Allah membiarkan Herodes melakukan pembunuhan supaya kita dapat mengerti sebagian kecil tentang esensi kejahatan, dan kejahatan itu tidak hanya menghancurkan orang yang berbuat kejahatan, namun juga kejahatan menghancurkan orang yang baik. ( anak-anak umur 2 tahun adalah anak-anak yang belum tahu tentang baik dan jahat) apa salah mereka terhadap Herodes sehingga Herodes membunuh mereka?).
Jadi dalam hidup ini kita tidak hanya mengalami konsekuensi dari kesalahan kita, namun seringkali kita juga mengalami konsekuensi dari dosa orang lain.
2. Allah menginjikan peristiwa ini terjadi agar kita dapat belajar bahwa segala sesuatu bukan berpusat pada kita tetapi berpusat pada Allah. Sebab kalau berpusat pada kita, maka kita akan berperilaku seperti herodes yang terlalu cinta dan memberhalakan diri maka ia menjadikan tahta sebagai sarana agar semua orang menghormati, menyanjung dia. Apabila tahta yang adalah sarana tersebut akan direbut oleh orang lain maka ia akan menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan atau mempertahankannya, Walaupun harus mengorbankan nyawa sesama sekalipun yang tak berdosa. Dari pelajaran ini kita belajar dalam peristiwa ini bahwa Natal :Yesus yang adalah Allah rela meninggalkan tahta dan Kemuliaan untuk masuk dalam sejarah manusia dan menderita serta mati bagi manusia, sedangkan kondisi dunia atau manusia yang diwakili oleh Herodes tidak rela melepaskan tahtanya. Sikap pembunuhan atas anak-anak yang dilakukan oleh Herodes ini bukan pertama kali, sebab sebelumnya ia membunuh Mariame istrinya dan anaknya aristobolus serta iparnya antipater. Karena menyangka bahwa mereka akan bersekongkol untuk merebut tahtanya.
Apabila kita berpusat pada diri sendiri maka dimanapun kita hidup kita hidup dalam ketidak tenangan sebab kita akan terus hidup dalam kecurigaan dan kecurigaan itu akan membawa kita memakai segala hal untuk menghancurkan sesama kita. Akan tetapi jika central hidup kita berpusat pada Kristus maka kita akan mengikuti apa yang Allah kehendaki yaitu menjadi berkati bagi orang lain.
3. Ayat 18 menjelaskan tentang ada ratapan rahel di Rama dan ia tidak mau dihibur karena anak-anaknya tidak ada lagi. Ayat ini di kutip dari Yeremia 31:15. Ayat ini memiliki latar belakang peristiwa pada zaman nabi Yeremia dimana bangsa Israel dikalahkan oleh Asyur, dan asyur menawan sebagian besar penduduk israel termasuk anak-anak, sehingga ibu-ibu Israel meratap menangisi anak-anak mereka yang dirampas dan ditawan… Nah apa kaitan dengan rahel istri Yakub bukankah ia sudah meninggal jauh sebelumnya ? Rahel dikenal dengan ibu bangsa Israel, dia dikuburkan di Rama, kuburannya berada dipinggir jalan menuju ke wilayah Asyur, maka orang-orang Israel meyakini bahwa walaupun rahel sudah meninggal namun ketika ia melihat dan mendengar tentang anak-anak israel ini ditawan maka ia pasti meratap seperti ibu-ibu Israel meratap. Ayat ini menunjukan bahwa anak-anak israel pada zaman Yeremia dan juga pada zaman Herodes mereka tidak bersalah namun mereka hanya menjadi korban maka ratapan ibu-ibu israel dan ibu-ibu Betlehem adalah ratapan pengharapan untuk mendapatkan anak-anaknya kembali pada akhirnya dalam sejarah israel bangsa israel dapat kembali dari pembuangan ke yerusalem demikian juga anak-anak yang menjadi korban keganasan herodes melalui peristiwa natal, paskah membuktikan bahwa anak-anak ini diselamatkan oleh karya Kristus. Sehingga nanti kelak akan bertemu dengan orang percaya.
Jadi poin ketiga ini mengajarkan kepada kita bahwa kematian bukan akhir dari hidup ini tetapi awal dari kehidupan yang sesungguhnya. Maka apapun yang kita korbankan bagi Tuhan kita akan mendapatkannya kembali kelak diseberang kematian.
Tuhan Memberkati