Dalam Roma 3:28, Paulus menekankan bahwa kita dibenarkan karena iman, bukan karena perbuatan, namun dalam Yakobus 2:24, manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatan, bukan hanya karena iman.
Kelihatannya ada pertentangan antara kedua ayat tersebut, akan tetapi jikalau kita melihat konteks dari kedua teks tersebut tidak ada pertentangan, mengapa? Karena penekanan Paulus dalam Roma 3, lebih menekankan iman karena ia menulis kita Roma 3 untuk memberikan penjelasan kepada orang-orang Yahudi yang sangat menekankan diselamatkan oleh karena melakukan tuntutan hukum taurat, namun paulus menjelaskan bahwa dengan melakukan hukum Taurat tidak dapat dibenarkan atau diselamatkan tetapi hanya melalui iman kepada Tuhan Yesus maka pribadi tersebut diselamatkan. Sedangkan Yakubus menulus sulit kapada public yang merupakan pengikut paulus ( paulunis) yang salah menekankan doktrin Paulus tentang diselamatkan oleh iman sehingga para paulunis meniadakan bukti dari dari iman yang sejati pasti menghasilkan perbuatan baik ( Efesus 2:8-10). Sehingga Yakobus menekankan pentingnya perbuatan baik yg dihasilkan dari iman yang sejati. Maka Yakobus menekankan ” iman tanpa perbuatan adalah mati” ( ayat 17,26).
Mengapa Yakobus menekankan thema tersebut ?
1. Iman tanpa perbuatan adalah iman Iblis… Dimana iblis percaya kepada Allah dalan tataran acentia yaitu hanya dalam pengertian dan mental sehingga mereka gemetar ( ay.19) tanpa adanya penyerahan diri kepada Allah. Sedangkan orang yang memiliki percaya yang sejati kepada Allah, menggunakan kata Fiducia yang artinya percaya kepada Allah baik dalam pengertian, disertai penyerahan hidup dan percaya dan penyerahan hidup dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi iman tanpa perbuatan adalah sama dengan iman escentia yang hanya sebatas pengetahuan semata tanpa aplikasi dalam perbuatan sehari-hati.
2. Iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong ( ay. 20).
Iman yang kosong artinya iman yang tidak ada isi dan faedahnya. Sama seperti seseorang yang sudah menguasai banyak ilmu pengetahuan namun tidak mengadakan riset yang dapat menghasilkan sesuatu yang berarti yang dirasakan oleh orang lain. Jadi iman itu tidak memberi dampak apa-apa.
3. Iman tanpa perbuatan adalah sama seperti tubuh tanpa roh.
Apa artinya ada tubuh tetapi tidak ada roh, artinya tidak ada kehidupan, tidak ada pertumbuhan dan tidak ada aktifitas apa-apa. Dan tubuh tersebut hanya menunggu waktu untuk menuju kepada pembusukan dan kehancuran.
Dengan perenungan ini kita sebagai jemaat Tuhan tidak memiliki iman yang mati tetapi iman yang hidup dan memberi dampak kehidupan yang bernilai kekekalan dalam perbuatan kita dimanapun kita berada. Tuhan Memberkati.