Mengapa Alkitab berbicara tentang dari Iman kepada Iman? Ada berapa dimensi iman dalam kehidupan orang percaya yang dinyatakan oleh Alkitab:
1. Iman Natural ( Roma 1: 20-25). Disini, potensi keyakinan ini muncul oleh karena pengaruh dari penyataan umum ( ciptaan), dimana melalui kebijaksanaan yang Allah tanamkan dalam ciptaan umum manusia dapat mengenal Allah. Namun setelah manusia jatuh kedalam dosa maka, manusia salah menginterpretasikan wahyu umum tersebut, mengakibatkan penginterpretasian manusia yang meyakini Allah ada dengan kesadaran beragama, tidak mencapai Allah menjafi tujuan, namun sebaliknya arah dan prakteknya sebatas ciptaan semata ( melalui patung, pohon, gunung, kekuatan gaib, roh-roh dll).
2. Iman yang Menyelamatkan ( Roma 10:17).
Sumber iman yang menyelamatkan yaitu dari Firman Allah dan Yesus Kristus sebagai tujuan dan pusat Iman.
Mengapa Firman menjadi sumber iman? Oleh karena melalui Firman yang diwahyukan Roh Kudus didalamnya manusia mengenal Allah dan Kehendak-Nya. Sehingga melalui Iman orang percaya taat kepada Allah melalui pengenalan Allah didalam Firman. Mengapa Iman berpusat dan bersumber didalam Yesus Kristus? Sebab pengenalan Allah sejati dinyatakan melalui kehadiran dan karya Yesus Kristus didalam sejarah manusia, serta hanya Yesus Kristus yang diutus oleh Bapa guna menyelamatkan manusia melalui karya Salib. Sehingga iman membawa kita memandang kepada Salib Kristus untuk kita diselamatkan dan selanjutnya taat mengerjakan apa yang Allah mau orang percaya kerjakan.
3. Karunia Iman ( 1 Korintus 12:9).
Namanya Karunia iman, maka tidak semua orang percaya memiliki karunia iman ini, hanya dikaruniakan oleh Allah kepada orang-orang yang dikehendaki oleh Allah untuk mengerjakan pekerjaan besar bagi Allah. Contoh: seorang teladan iman yaitu George Muller ( bapak untuk 1000an anak panti asuhan)
4. Iman yang timbul ditengah-tengah pergumulan. Seperti Janda di Sarfat, perempuan yang menderita sakit pendarahan 12 tahun dan banyak contoh yang lain dalam kehidupan murid-murid Tuhan Yesus.
Harapan kita agar melalui Firman-Nya kita ajar untuk terus berjalan dari Iman kepada Iman dan disempurnakan melalui iman untuk menjadi sempurna seperti gambaran Anak-Nya yaitu Yesus Kristus.7