Dalam Teks ini, Yesus sangat marah, sehingga Ia membuat cambuk dan mengusir semua binatang yang diperjualbelikan, maupun membalikkan meja-meja penukar uang yang sedang berdagang di dalam rumah ibadat. Namun pertanyaan yang muncul adalah mengapa Yesus harus marah? Bukankah hal berdagang didalam bait Allah sudah menjadi tradisi dalam perayaan-perayaan besar agama Yahudi, secara khusus perayaan Paskah untuk mengenang kembali keluarnya bangsa Israel dari Mesir. Dimana setiap orang Israel yang datang harus mempersembahkankorban persembahan berupa kambing, domba dan merpati dan membayar pajak tahunan dengan mata uang sekel dalam perbendaharaan Bait Allah. Tidak mungkin mereka yang datang dari tempat jauh harus membawa kambing domba dan merpati. Bukankah dengan disediakan kambing domba dan merpati didalam Bait Allah mempermudah orang Israel yang berasal dari tempat yang jauh atau negara lain? Bukankah dengan menyediakan penukaran uang asing kedalam mata uang sekel didalam Bait Allah mempermudah orang Israel membayar pajak Tahunan kedalam Perbedaharaan Bait Allah bukan? Bukankah perdagangan yang dilakukan dalam Bait Allah pasti seijin imam-imam kepada ahli Taurat dan orang Farisi serta Imam besar. Mengapa Yesus harus Marah? ketika Yesus marah, murid-murid mengingat ayat Firman Tuhan dalam Perjanjian Lama bahwa cinta akan rumahku menghanguskan Aku. Kalimat ini menunjukkan bahwa Yesus merindukan agar didalam Bait Allah hanya Allah yang di tinggikan, dihormati dan dimuliakan. Namun Yesus yang adalah Allah ( pribadi ke-2 Allah Tritunggal) didalam pengetahuan -Nya melihat saat itu bahwa Bait Allah tidak lagi berfungsi untuk meninggikan dan memuliakan Allah, alasannya:
1. Keuntungan yang diutamakan daripada ibadah dan maknanya.
Diman dalam kondisi kesibukan jual beli tidak ada lagi konsentrasi yang ditujukan kepada Ibadah melainkan kepada barang dagangan serta suara-suara binatang yang didagangkan serta bunyi recehan uang sekel akan sangat menggangu ibadah pada saat itu. Oleh sebab itu Yesus sangat marah, sebab motifasi orang-orang yang berdagang adalah untuk keuntungan bukan lagi melayani dan ibadah guna memuliakan Allah.
2. Tidak ada lagi tempat bagi orang Asing untuk beribadah dan berdoa. Ruangan yang dipergunakan untuk ibadah adalah halaman untuk orang-orang asing. Yaitu orang-orang non Yahudi yang tertarik dengan ibadah kepada YHWH, maka mereka datang beribadah didalam bait Allah, namun halaman Bait Allah adalah tempat yang dikhususkan bagi mereka. Namun pada saat itu tempat itu sudah dipakai utk berdagang. Sehingga salah satu manfaat Bait Allah telah bergeser, yaitu dari tempat beribadah bagi orang asing namun telah beralih menjadi tempat dagangan. Sehingga tempat untuk misi dalah Bait Allah bereubah menjadi keuntungan diri sendiri.
3. Akibat ketegasan dan kemarahan Yesus, maka ada konsekuensi yang Dia harus alami yaitu Dia dibenci dan mau dibinasakan oleh pemimpin-pemimpin agama Yahudi. Jadi setiap tindakan kebenaran pasti menuai penolakan, kebencian dll. Tapi Alkitab membuktikan bahwa Tuhan Yesus tidak gentar dan buktinya Ia tetap setia melayani bahkan walaupun Ia harus mati tetapi akhirnya Ia bangkit, menunjukkan bahwa kebenaran tetap pasti menang.
Tuhan Memberkati